Pemuda Panca Marga adalah Organisasi kemasyarakatan Pemuda yang bersifat kekeluargaan dan merupakan wadah berhimpun bagi Putera-Puteri Veteran Republik Indonesia beserta keturunannya yang memiliki hubungan kesejarahan, aspirasi, dan koordinasi dengan Legiun Veteran Republik Indonesia dan merupakan bagian dari Keluarga Besar TNI / Polri

Rabu, 30 April 2014

Delapan Arca di Pendapa Kabupaten Ponorogo Raib

Tiga arca yang ditemukan di Desa Semen, Kediri (24/11). Peneliti dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan menyatakan, bahwa ketiga arca asli dan merupakan benda bersejarah. TEMPO/Hari Tri Wasono
TEMPO.CO, Ponorogo - Delapan benda purbakala di Pendapa Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, hilang. Benda purbakala yang hilang itu terdiri atas tiga fragmen arca, yaitu arca Nandi, arca Agastya, dan arca Ganesha, serta dua batu candi. Benda-benda itu merupakan bagian dari 25 obyek purbakala yang masuk BPCB sejak 2001.

Raibnya benda yang mayoritas berupa fragmen arca peninggalan masa klasik Jawa Timur abad X-XV ini diduga karena minimnya perhatian pemerintah setempat. “Mereka (Pemkab Ponorogo) mungkin tidak tahu kalau obyek-obyek itu tetap memiliki nilai sejarah meski bentuknya sudah tidak utuh lagi,” kata Rizki Susantini, arkeolog dari Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, saat dihubungi Tempo, Senin, 24 Februari 2014.

Arca-arca itu diketahui hilang saat BPCB mendata ulang jumlah obyek purbakala di Pendapa Kabupaten Ponorogo. Saat didata, hanya tersisa 17 benda. Mengetahui hal ini, arkeolog yang datang ke Ponorogo dua pekan lalu mengkonfirmasi ke Bagian Umum Pemkab Ponorogo. “Bagian Umum tidak tahu-menahu. Hilangnya delapan fragmen ini bisa diambil orang atau dialihkan karena dianggap sudah tidak memiliki nilai sejarah,” kata Rizki. BPCB berharap Pemkab Ponorogo mencari delapan benda purbakala yang hilang itu.

Kepala Subbagian Rumah Tangga Bagian Umum Pemkab Ponorogo Edy Sucipto berjanji akan terus mencari delapan benda bersejarah yang hilang. Beberapa hari lalu, koordinasi dengan satuan kerja yang bertugas membersihkan lingkungan sekretariat pemerintah setempat telah dijalankan. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil. “Coba konfirmasi ke Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga yang lebih mengerti tentang benda-benda bersejarah di sini,” ujar Edy.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Ponorogo Sapto Jatmiko tak yakin delapan benda purbakala itu benar-benar hilang karena belum menerima laporan tertulis dari BPCB. “Apakah hilang, ketlisut, atau salah verifikasinya, kami belum bisa memastikan.”