Pemuda Panca Marga adalah Organisasi kemasyarakatan Pemuda yang bersifat kekeluargaan dan merupakan wadah berhimpun bagi Putera-Puteri Veteran Republik Indonesia beserta keturunannya yang memiliki hubungan kesejarahan, aspirasi, dan koordinasi dengan Legiun Veteran Republik Indonesia dan merupakan bagian dari Keluarga Besar TNI / Polri

Rabu, 16 Juli 2014

Post Power Sindrom, BMI Ponorogo Ngamuk Di Airport Hong Kong.

KINDO Hk -Wednesday 16 July 2014 at 11:17 am

 
" Semoga Cepat  tenang, sehat, dan mendapat rizqi yang lebih baik. Al-Fatihah".

Saudari kita, Endah mengalami tekanan jiwa dan mengamuk di airport ketika akan chek in untuk pulang ke Indonesia  menggunakan Garuda Indonesia penerbangan pagi  Rabu, 16/7.
Endah adalah seorang BMI yang berasal dari Karangmojo Balong, Ponorogo ini sudah hampir finish konrak, diperkirakan sekitar akhir September depan. Bekerja dengan baik dan tekun sebagai seorang 'pet-care' , di rumah majikan yang cukup perhatian dan baik.
Karena hampir selesai kontrak, sang majikan bertanya kepada Endah, apakah bersedia menyambung kontraknya atau tidak. Endah gamang, ragu dan mulai cemas tidak dapat mengambil keputusan, apakah pulang atau terus di Hong Kong. Namun akhirnya dia menjawab memilih pulang. Dengan demikian sang majikan mencari pengganti seorang BMI lain.
Sumber mengatakan, seminggu yang lalu pada saat pekerja pengganti baru melakukan sign kontrak dan diinterview di rumah majikan itu, Endah shock. Serta merta dia mulai mengamuk di rumah majikan dengan membuat tindakan yang tidak dapat dikontrol dan membahayakan dirinya dan orang lain. "Menyalakan kompor tanpa keperluan dan mambanting ricecooker". Kata sumber.
Namun sang majikan menyadari ke-alpaan Endah dan tidak memperkarakan walaupun dia membanting dan merusak apapun yang didekatnya. Endah akhirnya dievakuasi di shelter milik agensinya.
Sang agen memanggilkan kakak kandung Endah yang kebetulan juga berada di Hong Kong, kakanya bekerja di majikan lain. Endah merasa sedikit lega, siuman dan sadar setelah ditemani kakak-kandungnya. Agen dan kakak kandungnya serta majikanya sepakat memulangkan Endah pada hari ini, Rabu, 16/7. Pada mulanya Endah pun setuju dan dalam keadaan sadar untuk pulang.
Pulang, akan menghadapi kesulitan ekonomi, merasa kekurangan. Terus di Hong Kong, rasa rindu keluarga selalu menghantui. Endah tak dapat membuat keputusan. Post power syndrom yang tidak terkontrol Endah melakukan tindakan yang mengganggu orang lain di airport.
"Tidak mau antri chek in, dan menghalangi orang lain untuk chek in serta mengambil kunci gembok koper-koper BMI lain yang sedang antri atau menata barang, penumpang dilarang berangkat". Kata seorang saksi di airport.
"Pihak  Front Desk Garuda Indonesia di Airport Hong Kong memanggilkan Polisi  dan Polisi memanggilkan ambulance serta paramedis. Endah dibius dan dilarikan ke rumah sakit  Queen Margaret , Mei Fo"  kata kakak kandungnya, yang menemani Endah sejak semula.  "Kini  dia berbaring belum siuman, dan mohon dukungan sahabat BMI, dan juga do'a berkah Ramadan semoga adik segera  mendapat rahmat dan kesabaran". Kata Endang, sang kakak kandung kepada Kindo ketika dikonfirmasi.
Staf konsulat tenaga kerja  KJRI Gusstaf Elyas telah diberitahu masalah ini, dan akan segera melakukan tindakan yang layak untuk membantu sesuai prosedur yang diperlukan. (Kindo)

Sabtu, 05 Juli 2014

3 Dari 4 pelaku pencurian nasabah Bank ditembak polisi

Merdeka.com - Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri Kota membekuk komplotan spesialis penjahat pecah kaca nasabah bank yang biasa beraksi di Kota Kediri. Empat pelaku diamankan di Semarang Jawa Tengah, tiga di antaranya terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas akibat melawan petugas, Sabtu (5/7)

Tiga dari empat tersangka yang dihujani timah panas petugas antara lain Heri Jogja (44) pengintai aksi, John Korea (26) joki sepeda motor dan Andik (20) eksekutor pemecah kaca, ketiganya warga Ponorogo. Sedangkan satu tersangka menyerahkan diri, Rahmad Faelani (27) yang juga warga Ponorogo tidak mendapat tembakan petugas.

Pengungkapan kasus ini setelah sebelumnya pada Jumat (4/7), Rudi Sentosa (33) warga Jalan Sriwijaya Kota Kediri melapor ke polisi setelah menjadi korban pencurian dengan modus pecah kaca mobil.

Peristiwa bermula korban mengambil uang di Bank BCA sebesar Rp 50 juta. Kemudian korban memarkir mobilnya di sebuah cafe di Jalan S Parman Kelurahan Tinalan Kota Kediri. Sekitar setengah jam kemudian korban mendengar suara kaca mobilnya dipecah orang disertai bunyi alarm dari mobil. Korban langsung keluar dan melihat kaca mobil sebelah kiri telah pecah sementara uang sebesar 50 juta yang disimpan dalam tas kresek warna hitam telah hilang.

Menurut Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP Surono atas laporan Rudi dengan bukti identitas kendaraan Honda Vario nopol AE 4594 VA warna merah yang digunakan tersangka melakukan aksinya akhirnya polisi melakukan pengejaran.

"Sepeda motor yang dipakai pelaku diketahui korban dan hasil penyelidikan nopol kendaraan atas nama Rahmad Faelani warga Ponorogo. Dan kita datang ke rumah Rahmad. Namun ketiga pelaku lainnya kabur ke Semarang dan akhirnya kita kejar di daerah Banyu Urip,Semarang," ungkap Surono.

Atas keterangan Rahmad ketiga pelaku kemudian ditemukan, para tersangka sempat melawan dan akhirnya dilumpuhkan dengan tembakan. Para tersangka kini sudah diamankan di Mapolres Kediri kota, setelah semalam perjalanan dari Semarang.
[hhw]