Pemuda Panca Marga adalah Organisasi kemasyarakatan Pemuda yang bersifat kekeluargaan dan merupakan wadah berhimpun bagi Putera-Puteri Veteran Republik Indonesia beserta keturunannya yang memiliki hubungan kesejarahan, aspirasi, dan koordinasi dengan Legiun Veteran Republik Indonesia dan merupakan bagian dari Keluarga Besar TNI / Polri

Sabtu, 30 Maret 2013

TANTANGAN TERSUKAR BANGSA INDONESIA

Tantangan bangsa Indonesia dalam menghadapi masa depan tidak sedikit dan banyak di antara tantangan itu merupakan masalah yang sukar. Seperti tantangan membangun ekonominya dengan pertumbuhan yang tinggi, tapi di pihak lain juga mengatasi kemiskinan dan kesenjangan lebar antara orang kaya dan miskin. Atau keharusan membangun infrastruktur untuk transportasi yang luas ke seluruh wilayah nasional di darat, laut dan udara, maupun untuk menghasilkan tenaga listrik dalam jumlah besar. Ini semua merupakan tantangan yang berat bagi Pemerintah di Pusat dan Daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia.

Namun di antara berbagai tantangan yang sukar dan berat ini yang tersukar dan berat adalah kewajiban membangun Manusia dan Masyarakat yang tinggi kualitasnya, karena inilah hakekatnya penentu bagi keberhasilan seluruh usaha dan pembangunan menuju pencapaian Tujuan Nasional kita.
Sebetulnya banyak yang sadar akan pentingnya faktor Manusia dan Masyarakat. Antara lain Presiden Sukarno, presiden kita pertama, selalu mengemukakan pentingnya Nation & Character Building. Juga dalam masa kepemimpinan Presiden Soeharto dicanangkan bahwa hakekat pembangunan nasional Indonesia adalah membangun Manusia dan Masyarakat Indonesia. Dan dalam kehidupan sehari-hari selalu orang suka mengatakan bahwa untu mencapai keberhasilan yang penting adalah the Man behind the gun atau orang-orang yang melakukan usaha itu.
Namun demikian, kehidupan bangsa kita menunjukkan bahwa faktor Manusia dan Masyarakat paling sering menjadi halangan untuk keberhasilan satu usaha. Itu bukti bahwa sekalipun ada kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya faktor Manusia , usaha yang dijalankan untuk peningkatan mutu Manusia Indonesia masih jauh dari memadai untuk mewujudkan perubahan.
Sebetulnya kurang masuk akal bahwa peningkatan mutu Manusia dan Masyarakat merupakan tantangan berat bagi bangsa Indonesia. Sebab kita melihat bahwa pada dasarnya Manusia Indonesia banyak potensinya yang positif . Seperti adanya potensi kecerdasan yang tinggi; hal itu seringkali kita lihat ketika pemuda Indonesia menonjol dalm pendidikan bersama anak-anak bangsa lain. Juga Manusia Indonesia menunjukkan potensi untuk bersikap fleksibel, mudah menyesuaikan diri dengan berbagai keadaan dan perubahan. Namun bangsa Indonesia kurang mampu menjadikan berbagai potensi itu berkembang menjadi kekuatan nyata yang diperlukan untuk menghadapi kehidupan masa kini dan masa depan secara efektif.
Kekurangan ini mungkin sekali terbentuk karena pengaruh Alam Lingkungan Indonesia yang mudah dan murah. Tanah yang subur dan mudah ditanami apa saja. Cuaca yang tidak pernah terlalu panas atau terlalu dingin. Berbeda dari Alam Lingkungan yang keras, seperti kehidupan di bagian utara Planit Bumi dengan keharusan bagi manusia mengatasi berbagai persoalan yang ditimbulkan musim dingin yang tajam.
Alam Lingkungan yang murah dan mudah cenderung membuat Manusia Indonesia manja mentalnya. Ia menjadi orang yang dalam segala hal hidup santai, tidak merasa perlu berdisiplin, kurang mampu untuk bersifat konsisten, tidak terdorong untuk melakukan hal-hal terbaik dan cenderung bersikap semau gue. Tidak keberatan hasil pekerjaannya asal jadi dan bukan produk unggul.. Sifat gumampang itu membuatnya kurang serieus menghadapi persoalan. Karena manja mental itu berbagai sifat positif dalam diri Manusia tiidak dapat berkembang menjadi kekuatan. Dan karena itu tidak ada niat untuk mencapai yang terbaik.
Hal ini amat sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Seperti pandai dan hebat berteori dan berwacana, tetapi hanya bicara belaka tanpa disertai perbuatan menjadikan teori itu kenyataan. Ini kita sering kali jumpai pada para pemimpin tertinggi hingga rakyat di bawah, sejak permulaan kemerdekaan hingga kini. Yang paling menonjol adalah kehebatan Bung Karno menghasilkan Pancasila yang beliau gali dari kehidupan bangsa Indonesia. Akan tetapi baik Bung Karno maupun para pemimpin lain tidak berhasil menjadikan Pancasila yang diakui sebagai Dasar Negara RI, satu realitas nyata dalam kehidupan bangsa. Kita juga acapkali mengalami produk buatan Indonesia bagus mulanya tetapi tidak tahan lama. Seperti jembatan yang runtuh tidak lama setelah selesai dibangun, padahal dibangun dengan dana memadai serta pimpinan proyek berpendidikan teknik yang bagus. Kemanjaan mental juga berakibat kurang adanya daya saing menghadapi pihak lain, bukan karena kurang pintar atau kurang dana, melainkan karena kurang ada semangat juang . Kemanjaan mental ini berakibat luas dan jauh sehingga bangsa Indonesia menjadi kurang mampu menjadikan segala karunia Allah berupa Sumberdaya Alam yang kaya dan bermutu, memberikan manfaat maksimal bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Malahan yang jauh lebih banyak mendapat manfaat dari kekayaan Sumberdaya Alam Indonesia adalah orang asing.
Maka menjadi tantangan bangsa bagaimana membuat Manusia Indonesia bersikap arif dan efektif menghadapi Alam Lingkungan yang mudah dan murah. Bukan menjadi manja dan lemah mental, melainkan justru terdorong untuk me-respond kemurahan Tuhan itu dengan menjadikan segala kemurahanNya memberikan manfaat maksimal bagi seluruh bangsa kita sendiri .
Namun tidk semua Manusia Indonesia jadi manja mental dan terdapat perkecualian dalam gambaran Manusia dan Masyarakat itu. Cukup banyak orang Indonesia, pria maupun wanita, yang menunjukkan prestasi tinggi dalam hidupnya. Kita ingat almarhum Pak Dasaad yang sebagai anak muda hanya penjual kacang di pinggir jalan, tetapi kemudian tumbuh menjadi pengusaha besar yang menimbulkan kebanggaan. Kita juga teringat alm Ibu S.K.Trimurti Srikandi Perjuangan Kemerdekaan yang gigih hidupnya dari mulai muda sampai wafat pada usia 96 tahun. Kita juga teringat Pak Maladi yang tidak hanya penjaga gawang yang hebat di masa muda tetapi kemudian juga secara konsisten memimpin PSSI sehingga kesebelasan Indonesia di masanya tergolong terkuat di Asia. Pasti kita tidak lupa Panglima Besar Jenderal Sudirman yang sekalipun sakit berat tetap memimpin perjuangan TNI bersama Rakyat. Serta semua Pejuang Kemerdekaan yang gigih dan konsisten melawan penjajah dan akhirnya dapat memaksanya mengakui kedaulatan dan kemerdekaan bangsa Indonesia. Masih cukup banyak contoh hasil juang Manusia Indonesia yang menonjol. Akan tetapi rupanya perkecualian yang ada itu masih kurang memadai untuk mengkompensasi kelemahan bangsa berupa kemanjaan mental. Orang-orang Indonesia yang pejuang dan menonjol tidak dapat menjadikan bangsa Indonesia secara umum cukup bermutu dan hidup dengan daya saing menonjol dalam Alam Umat Manusia masa kini dan masa datang.
Kunci untuk menghadapi tantangan ini adalah Pendidikan dan Kepemimpinan yang tepat sehingga dapat meniadakan pengaruh negatif dari Alam Lingkungan yang murah dan mudah. Sehingga tidak ada sifat manja mental bangsa. Baik pendidikan di lingkungan Keluarga, maupun di Sekolah dan Masyarakat dapat berperan untuk menjadi kunci pemecahan persoalan.
Juga Kepemimpinan mempunyai peran penting sebagai kunci perubahan. Untuk itu diperlukan Kepemimpinan yang bermutu di setiap eselon dan sektor kehidupan bangsa, mulai Presiden hingga Lurah, pimpinan perusahaan hingga mandor produksi.
Proses Pendidikan makan waktu lama, tetapi merupakan kegiatan utama untuk perbaikan mutu Manusia. Sebab itu harus dilakukan dengan penuh ketekunan, kesabaran dan keuletan. Untuk itu diperlukan Kepemimpinan Nasional dan Daerah yang terdiri dari orang-orang Indonesia yang bukan lemah dan manja mental. Mereka yang menetapkan orang-orang sebagai penyelenggara Pendidikan yang tepat, yaitu tidak saja punya kompetensi tinggi sebagai Pendidik tetapi juga bermental kuat untuk memimpin proses pendidikan dengan sukses. Sebab proses Pendidikan itu tidak mungkin memberikan keberhasilan dalam waktu singkat dan akan banyak dihadapi persoalan, tantangan dan ganngguan.
Proses Pendidikan yang dilakukan di Pendidikan Sekolah itu juga harus dapat mempengaruhi Pendidikan di lingkungan Keluarga. Para Orang Tua perlu memperoleh dampak atau pengaruh untuk mendidik putera-puterinya menjadi orang bermutu, yaitu orang yang berkarakter teguh-kuat, senantiasa mengusahakan yang terbaik dan menjadi warga masyarakat serta warga negara yang produktif.
Seluruh proses perubahan yang ditimbulkan oleh Pendidikan dan Kepemimpinan yang tepat itu harus dapat menghasilkan kebiasaan-kebiasaan hidup baru dalam masyarakat. Kebiasaan-kebiasaan yang mendorong orang untuk hidup, bersikap dan berpikir menghasilkan yang terbaik dalam segenap pekerjaan dan kegiatannya. Dengan begitu lambat tapi pasti bangsa Indonesia akan menjadi bangsa dengan masyarakat bermutu tinggi. Hasil kegiatan bangsa dan produk bangsa Indonesia menjadi benar-benar bermutu dan memperoleh pengakuan dan branding internasional sebagai yang terbaik.
Proses perubahan yang makan waktu lama memerlukan kepemimpinan yang konsisten, ulet, sabar dan taat pada tujuan perjuangan.
Semoga bangsa Indonesia sukses dalam mengatasi tantangan berat dan sukar ini.