TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Kabar ditetapkannya Wakil Bupati Ponorogo, Yuni Widyaningsih
sebagai tersangka kasus korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) membuat geger
warga di Kabupaten ini. Setiap sudut bumi reog ini membicarakan ibu
Wabup cantik yang biasa dipanggil mbak Ida.
Kehebohan juga
melanda para netizen setelah postingan foto dan status sang anak Wabup
yang cukup mencengangkan. Adalah Website Forum 1 cak memajang foto dan
status anak sang Wabup di instagram yang terkesan 'pamer' kekayaan. "Just Status Instagram Anak Wabup Ponorogo Sebelum Emaknya Ditetapin Jadi Tersangka Korupsi Kemarin," demikian postingan di website ini yang kemudian menyebar ke media sosial lainnya seperti facebook.
Ramsarolanda, pemilik akun ini memajang foto mobil-mobil mewah dan menulis," Mobil
di rumah ada 7 keren juga kalo senin crv, selasa mx5, rabu wrangler
kamis pajero, jumat alphard, sabtu innova dan minggu camry.
Sontak, foto ini pun mengundang reaksi sinis. Anak Wakil Bupati Ponorogo ini disindir 'bersaing' dengan kekayaan keluarga Ratu Atut. "mau saingan banyakan mobil sama atut dan wawan ya bu, gile bener dah," tulis pemilik akun Andri Ma'ruf Anshori.
Senada, pemilik akun Ayuk Kuswindari mengomentari," nanti di penjara bikin trio sama Atut dan Rina iriani...
Kekayaan
Mbak Ida memang sudah tersohor di Ponorogo. Ida yang sebelumnya dikenal
sebagai istri dari pengusaha kontraktor dan pemilik Rumah Sakit swasta
di kota ini memang membangun rumah yang untuk ukuran kota sekecil
Ponorogo luar biasa mewah.
Pengguna akun Alfi Herlina menggambarkan bagaimana megahnya rumah Wakil Bupati Ponorogo."Rumah
nya beuuh gede buanget,halaman depan nya aja mungkin bisa buat lapang
bola,kata om q itu rumah paling bagus sekaresidenan madiun, ternyata
dapet dari.......
Tim penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo menambahkan Yuni Widyaningsih
sebagai tersangka baru dalam pengadaan alat peraga Tahun 2012 senilai
Rp 6 miliar untuk 121 Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Tahun 2013 senilai
Rp 2,1 miliar untuk 43 SDN se Kabupaten Ponorogo, Selasa (23/12/2014).
Penetapan
terangka baru itu, paska tim penyidik melaksanakan gelar perkara di
ruang Kepala Kejari Ponorogo, Sucipto. Penetapan tersangka baru itu
dibacakan langsung oleh Kepala Kejari Ponorogo, Sucipto didampingi Kasi
Pidsus, Yunianto Tri Wahyono dan Kasi Intel, Agus Kurniawan.
Sucipto
mengatakan Wabup Ponorogo dijadikan tersangka baru dalam perkara ini
lantaran diduga ikut mengkondisikan lelang pengadaan alat peraga Tahun
2012 dan Tahun 2013 itu bersama Direktur CV Global Inc, M Nur Sasongko.
Selain itu, penetapan tersangka baru ini berdasarkan keterangan dari
para tersangka sebelumnya yang diperiksa menjadi saksi-saksi dalam
pengembangan dan saksi bagi tersangka liannya.
Pemuda Panca Marga adalah Organisasi kemasyarakatan Pemuda yang bersifat kekeluargaan dan merupakan wadah berhimpun bagi Putera-Puteri Veteran Republik Indonesia beserta keturunannya yang memiliki hubungan kesejarahan, aspirasi, dan koordinasi dengan Legiun Veteran Republik Indonesia dan merupakan bagian dari Keluarga Besar TNI / Polri ( macabppm.ponorogo@gmail.com )
Jumat, 26 Desember 2014
Jumat, 24 Oktober 2014
Ritual mistis warga Ponorogo saat Satu Suro
Merdeka.com - Ponorogo merupakan salah satu kabupaten di sebelah
selatan Provinsi Jawa Timur. Kota ini dulunya merupakan kadipaten di
bawah pimpinan orang sakti bernama Raden Bathoro Katong.
Tak hanya itu, di Ponorogo juga terkenal banyak jagoan-jagoan sakti yang dikenal dengan sebutan warok. Pujangga kenamakan Kraton Surakarta Ronggo Warsito pun pernah berdiam di kota Reog ini.
Menyambut bulan Suro, sebagai daerah yang kental budaya Jawa banyak ritual yang dilakukan oleh masyarakat Ponorogo. Ritual Grebeg Suro itu dimulai dari seminggu sebelum satu Suro sampai pagi harinya.
Berikut ritual Grebeg Suro di Ponorogo yang dihimpun merdeka.com, Sabtu (25/10):
Tak hanya itu, di Ponorogo juga terkenal banyak jagoan-jagoan sakti yang dikenal dengan sebutan warok. Pujangga kenamakan Kraton Surakarta Ronggo Warsito pun pernah berdiam di kota Reog ini.
Menyambut bulan Suro, sebagai daerah yang kental budaya Jawa banyak ritual yang dilakukan oleh masyarakat Ponorogo. Ritual Grebeg Suro itu dimulai dari seminggu sebelum satu Suro sampai pagi harinya.
Berikut ritual Grebeg Suro di Ponorogo yang dihimpun merdeka.com, Sabtu (25/10):
1.
Begadang semalam suntuk
Merdeka.com - Malam satu Suro merupakan gerbang
menuju bulan sakral bagi masyarakat Ponorogo. Mereka memilih tak tidur
semalaman guna menyambut bulan Suro ini.
"Kalau gini (malam satu Suro) tirakatan, lek-lekan masyarakat Ponorogo. Ada juga yang keliling di alun-alun," kata Budayawan Ponorogo Han Gagas saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (24/10).
Han menyatakan alun-alun menjadi pusat masyarakat Ponorogo memperingati malam satu Suro. Mereka menghabiskan malam sembari berbincang dengan sanak-saudara di sekitar alun-alun kota Reog.
"Kalau di Ponorogo memusatnya di alun-alun. Semua masyarakat yang mau jalan-jalan sampai malam di sana sekuat tenaga lek-lekan," terang dia.
Namun, dia menyebutkan kelompok Warok memilih tirakat di rumahnya sendiri. Kelompok orang-orang sakti ini menghindari keramaian masyarakat.
"Warok-warok biasanya malah di rumah bersama beberapa murid dan warganya. Karena di kota sudah ramai mereka menyepi di rumah dan sanggarnya," pungkas dia.
"Kalau gini (malam satu Suro) tirakatan, lek-lekan masyarakat Ponorogo. Ada juga yang keliling di alun-alun," kata Budayawan Ponorogo Han Gagas saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (24/10).
Han menyatakan alun-alun menjadi pusat masyarakat Ponorogo memperingati malam satu Suro. Mereka menghabiskan malam sembari berbincang dengan sanak-saudara di sekitar alun-alun kota Reog.
"Kalau di Ponorogo memusatnya di alun-alun. Semua masyarakat yang mau jalan-jalan sampai malam di sana sekuat tenaga lek-lekan," terang dia.
Namun, dia menyebutkan kelompok Warok memilih tirakat di rumahnya sendiri. Kelompok orang-orang sakti ini menghindari keramaian masyarakat.
"Warok-warok biasanya malah di rumah bersama beberapa murid dan warganya. Karena di kota sudah ramai mereka menyepi di rumah dan sanggarnya," pungkas dia.
2.
Jamasan pusaka Raden Bathoro Kathong
Merdeka.com - Selain tirakat semalam suntuk,
masyarakat Ponorogo menjamas pusaka (mencuci senjata) yang dimilikinya
menjelang Satu Suro. Mereka membersihkan pusaka itu agar kesaktiannya
tidak musnah.
"Tradisi ini istilahnya ngumbah pusaka dengan bunga tiga warna. Biasanya bunga Kantil, Mawar dan Melati," kata Budayawan Ponorogo Hans Gagas saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (24/10).
Han menyatakan tak sembarangan dalam mencuci pusaka sakti tersebut. Pemilik pusaka biasanya sudah berpuasa sebelum acara jamasan.
"Mereka ada puasa sebelum menjamas pusaka ini. Sehari atau tiga hari sebelumnya sesuai tradisi mereka," terang dia.
Lanjut dia, sore hari sebelum satu Suro, pusaka peninggalan Bathara Kathong pun dikirap dan dijamas. Hal ini sekaligus pengingat perpindahan pusat kota Ponorogo dari kota lama menuju kota baru.
"Kalau kirab pusaka sore tadi jam 4 sampai jam 5. Tombak peninggalan Adipati Bathoro Kathong yang sebelumnya diarak dari kota lama (makam Bathoro Kathong) sampai alun-alun sekaligus napak tilas perpindahan pusat kota," tandas dia.
"Tradisi ini istilahnya ngumbah pusaka dengan bunga tiga warna. Biasanya bunga Kantil, Mawar dan Melati," kata Budayawan Ponorogo Hans Gagas saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (24/10).
Han menyatakan tak sembarangan dalam mencuci pusaka sakti tersebut. Pemilik pusaka biasanya sudah berpuasa sebelum acara jamasan.
"Mereka ada puasa sebelum menjamas pusaka ini. Sehari atau tiga hari sebelumnya sesuai tradisi mereka," terang dia.
Lanjut dia, sore hari sebelum satu Suro, pusaka peninggalan Bathara Kathong pun dikirap dan dijamas. Hal ini sekaligus pengingat perpindahan pusat kota Ponorogo dari kota lama menuju kota baru.
"Kalau kirab pusaka sore tadi jam 4 sampai jam 5. Tombak peninggalan Adipati Bathoro Kathong yang sebelumnya diarak dari kota lama (makam Bathoro Kathong) sampai alun-alun sekaligus napak tilas perpindahan pusat kota," tandas dia.
3.
Larung kepala kerbau di Telaga Ngebel
Merdeka.com - Pagi hari tanggal Satu Suro, masyarakat
Ponorogo melakukan ritual larung sesaji bersama bupati dan tokoh
masyarakat. Ritual tersebut dilakukan di Telaga Ngebel.
"Paginya, warok-warok bersama bupatinya larung sesaji di Telaga Ngebel. Sekitar jam 7 pagi, kalau dulu kepala kerbau dihanyutkan di tengah telaga sekarang diganti hasil alam," kata Budayawan Ponorogo Han Gagas saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (24/10).
Lanjut dia, dulu masyarakat Ponorogo melakukan larung kepala kerbau guna menjinakkan naga yang berada di dasar Telaga Ngebel. Cerita itu sudah turun-temurun diyakini oleh warga kota Reog.
"Kalau larung kepala kerbau semacam mitos ada naga yang menjadi cikal bakal Telaga Ngebel, kalau dikasih kepala kerbau puas. Itu ceritanya dari mulut ke mulut orang-orang tua," terang dia.
http://www.merdeka.com/peristiwa/ritual-mistis-warga-ponorogo-saat-satu-suro/festival-reog-nasional-dan-reog-obyokan.html
"Paginya, warok-warok bersama bupatinya larung sesaji di Telaga Ngebel. Sekitar jam 7 pagi, kalau dulu kepala kerbau dihanyutkan di tengah telaga sekarang diganti hasil alam," kata Budayawan Ponorogo Han Gagas saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (24/10).
Lanjut dia, dulu masyarakat Ponorogo melakukan larung kepala kerbau guna menjinakkan naga yang berada di dasar Telaga Ngebel. Cerita itu sudah turun-temurun diyakini oleh warga kota Reog.
"Kalau larung kepala kerbau semacam mitos ada naga yang menjadi cikal bakal Telaga Ngebel, kalau dikasih kepala kerbau puas. Itu ceritanya dari mulut ke mulut orang-orang tua," terang dia.
http://www.merdeka.com/peristiwa/ritual-mistis-warga-ponorogo-saat-satu-suro/festival-reog-nasional-dan-reog-obyokan.html
Merdeka.com - Ponorogo identik dengan Tari Reog. Begitu pula menjelang Satu Suro, Reog akan tampil di alun-alun sejak seminggu sebelumnya.
"Di Ponorogo biasanya ada Festival Reog Nasional satu minggu sebelumnya sudah mulai (menjelang satu Suro). Itu sekalian persebaran orang Ponorogo yang ke luar daerah bisa berkumpul," kata Budayawan Ponorogo Han Gagas saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (24/10).
Namun, sebelum ada festival, jelang satu Suro Reog biasa dipentaskan masyarakat Ponorogo di jalanan. Mereka menari di tempat-tempat yang disakralkan oleh warga sekitar.
"Kalau dulu, Reog di Ponorogo obyokan dari jalan ke jalan. Mereka berhenti di rumah Pak Lurah, pohon keramat dan sumber mata air," terang dia.
Masih menurutnya, hal itu masih ada sampai sekarang walaupun di desa-desa. Menurutnya ritual tersebut lebih menunjukkan kebudayaan asli Ponorogo.
"Kalau di desa-desa pinggiran masih (Reog obyokan). Konteks budayanya lebih baik dulu," pungkas dia.
"Di Ponorogo biasanya ada Festival Reog Nasional satu minggu sebelumnya sudah mulai (menjelang satu Suro). Itu sekalian persebaran orang Ponorogo yang ke luar daerah bisa berkumpul," kata Budayawan Ponorogo Han Gagas saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (24/10).
Namun, sebelum ada festival, jelang satu Suro Reog biasa dipentaskan masyarakat Ponorogo di jalanan. Mereka menari di tempat-tempat yang disakralkan oleh warga sekitar.
"Kalau dulu, Reog di Ponorogo obyokan dari jalan ke jalan. Mereka berhenti di rumah Pak Lurah, pohon keramat dan sumber mata air," terang dia.
Masih menurutnya, hal itu masih ada sampai sekarang walaupun di desa-desa. Menurutnya ritual tersebut lebih menunjukkan kebudayaan asli Ponorogo.
"Kalau di desa-desa pinggiran masih (Reog obyokan). Konteks budayanya lebih baik dulu," pungkas dia.
Rabu, 16 Juli 2014
Post Power Sindrom, BMI Ponorogo Ngamuk Di Airport Hong Kong.
KINDO Hk -Wednesday 16 July 2014 at 11:17 am.
Saudari kita, Endah mengalami tekanan jiwa dan mengamuk di airport ketika akan chek in untuk pulang ke Indonesia menggunakan Garuda Indonesia penerbangan pagi Rabu, 16/7.
Endah adalah seorang BMI yang berasal dari Karangmojo Balong, Ponorogo ini sudah hampir finish konrak, diperkirakan sekitar akhir September depan. Bekerja dengan baik dan tekun sebagai seorang 'pet-care' , di rumah majikan yang cukup perhatian dan baik.
Karena hampir selesai kontrak, sang majikan bertanya kepada Endah, apakah bersedia menyambung kontraknya atau tidak. Endah gamang, ragu dan mulai cemas tidak dapat mengambil keputusan, apakah pulang atau terus di Hong Kong. Namun akhirnya dia menjawab memilih pulang. Dengan demikian sang majikan mencari pengganti seorang BMI lain.
Sumber mengatakan, seminggu yang lalu pada saat pekerja pengganti baru melakukan sign kontrak dan diinterview di rumah majikan itu, Endah shock. Serta merta dia mulai mengamuk di rumah majikan dengan membuat tindakan yang tidak dapat dikontrol dan membahayakan dirinya dan orang lain. "Menyalakan kompor tanpa keperluan dan mambanting ricecooker". Kata sumber.
Namun sang majikan menyadari ke-alpaan Endah dan tidak memperkarakan walaupun dia membanting dan merusak apapun yang didekatnya. Endah akhirnya dievakuasi di shelter milik agensinya.
Sang agen memanggilkan kakak kandung Endah yang kebetulan juga berada di Hong Kong, kakanya bekerja di majikan lain. Endah merasa sedikit lega, siuman dan sadar setelah ditemani kakak-kandungnya. Agen dan kakak kandungnya serta majikanya sepakat memulangkan Endah pada hari ini, Rabu, 16/7. Pada mulanya Endah pun setuju dan dalam keadaan sadar untuk pulang.
Pulang, akan menghadapi kesulitan ekonomi, merasa kekurangan. Terus di Hong Kong, rasa rindu keluarga selalu menghantui. Endah tak dapat membuat keputusan. Post power syndrom yang tidak terkontrol Endah melakukan tindakan yang mengganggu orang lain di airport.
"Tidak mau antri chek in, dan menghalangi orang lain untuk chek in serta mengambil kunci gembok koper-koper BMI lain yang sedang antri atau menata barang, penumpang dilarang berangkat". Kata seorang saksi di airport.
"Pihak Front Desk Garuda Indonesia di Airport Hong Kong memanggilkan Polisi dan Polisi memanggilkan ambulance serta paramedis. Endah dibius dan dilarikan ke rumah sakit Queen Margaret , Mei Fo" kata kakak kandungnya, yang menemani Endah sejak semula. "Kini dia berbaring belum siuman, dan mohon dukungan sahabat BMI, dan juga do'a berkah Ramadan semoga adik segera mendapat rahmat dan kesabaran". Kata Endang, sang kakak kandung kepada Kindo ketika dikonfirmasi.
Staf konsulat tenaga kerja KJRI Gusstaf Elyas telah diberitahu masalah ini, dan akan segera melakukan tindakan yang layak untuk membantu sesuai prosedur yang diperlukan. (Kindo)
" Semoga Cepat tenang, sehat, dan mendapat rizqi yang lebih baik. Al-Fatihah". |
Saudari kita, Endah mengalami tekanan jiwa dan mengamuk di airport ketika akan chek in untuk pulang ke Indonesia menggunakan Garuda Indonesia penerbangan pagi Rabu, 16/7.
Endah adalah seorang BMI yang berasal dari Karangmojo Balong, Ponorogo ini sudah hampir finish konrak, diperkirakan sekitar akhir September depan. Bekerja dengan baik dan tekun sebagai seorang 'pet-care' , di rumah majikan yang cukup perhatian dan baik.
Karena hampir selesai kontrak, sang majikan bertanya kepada Endah, apakah bersedia menyambung kontraknya atau tidak. Endah gamang, ragu dan mulai cemas tidak dapat mengambil keputusan, apakah pulang atau terus di Hong Kong. Namun akhirnya dia menjawab memilih pulang. Dengan demikian sang majikan mencari pengganti seorang BMI lain.
Sumber mengatakan, seminggu yang lalu pada saat pekerja pengganti baru melakukan sign kontrak dan diinterview di rumah majikan itu, Endah shock. Serta merta dia mulai mengamuk di rumah majikan dengan membuat tindakan yang tidak dapat dikontrol dan membahayakan dirinya dan orang lain. "Menyalakan kompor tanpa keperluan dan mambanting ricecooker". Kata sumber.
Namun sang majikan menyadari ke-alpaan Endah dan tidak memperkarakan walaupun dia membanting dan merusak apapun yang didekatnya. Endah akhirnya dievakuasi di shelter milik agensinya.
Sang agen memanggilkan kakak kandung Endah yang kebetulan juga berada di Hong Kong, kakanya bekerja di majikan lain. Endah merasa sedikit lega, siuman dan sadar setelah ditemani kakak-kandungnya. Agen dan kakak kandungnya serta majikanya sepakat memulangkan Endah pada hari ini, Rabu, 16/7. Pada mulanya Endah pun setuju dan dalam keadaan sadar untuk pulang.
Pulang, akan menghadapi kesulitan ekonomi, merasa kekurangan. Terus di Hong Kong, rasa rindu keluarga selalu menghantui. Endah tak dapat membuat keputusan. Post power syndrom yang tidak terkontrol Endah melakukan tindakan yang mengganggu orang lain di airport.
"Tidak mau antri chek in, dan menghalangi orang lain untuk chek in serta mengambil kunci gembok koper-koper BMI lain yang sedang antri atau menata barang, penumpang dilarang berangkat". Kata seorang saksi di airport.
"Pihak Front Desk Garuda Indonesia di Airport Hong Kong memanggilkan Polisi dan Polisi memanggilkan ambulance serta paramedis. Endah dibius dan dilarikan ke rumah sakit Queen Margaret , Mei Fo" kata kakak kandungnya, yang menemani Endah sejak semula. "Kini dia berbaring belum siuman, dan mohon dukungan sahabat BMI, dan juga do'a berkah Ramadan semoga adik segera mendapat rahmat dan kesabaran". Kata Endang, sang kakak kandung kepada Kindo ketika dikonfirmasi.
Staf konsulat tenaga kerja KJRI Gusstaf Elyas telah diberitahu masalah ini, dan akan segera melakukan tindakan yang layak untuk membantu sesuai prosedur yang diperlukan. (Kindo)
Sabtu, 05 Juli 2014
3 Dari 4 pelaku pencurian nasabah Bank ditembak polisi
Merdeka.com - Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri Kota
membekuk komplotan spesialis penjahat pecah kaca nasabah bank yang biasa
beraksi di Kota Kediri. Empat pelaku diamankan di Semarang Jawa Tengah,
tiga di antaranya terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas akibat
melawan petugas, Sabtu (5/7)
Tiga dari empat tersangka yang dihujani timah panas petugas antara lain Heri Jogja (44) pengintai aksi, John Korea (26) joki sepeda motor dan Andik (20) eksekutor pemecah kaca, ketiganya warga Ponorogo. Sedangkan satu tersangka menyerahkan diri, Rahmad Faelani (27) yang juga warga Ponorogo tidak mendapat tembakan petugas.
Pengungkapan kasus ini setelah sebelumnya pada Jumat (4/7), Rudi Sentosa (33) warga Jalan Sriwijaya Kota Kediri melapor ke polisi setelah menjadi korban pencurian dengan modus pecah kaca mobil.
Peristiwa bermula korban mengambil uang di Bank BCA sebesar Rp 50 juta. Kemudian korban memarkir mobilnya di sebuah cafe di Jalan S Parman Kelurahan Tinalan Kota Kediri. Sekitar setengah jam kemudian korban mendengar suara kaca mobilnya dipecah orang disertai bunyi alarm dari mobil. Korban langsung keluar dan melihat kaca mobil sebelah kiri telah pecah sementara uang sebesar 50 juta yang disimpan dalam tas kresek warna hitam telah hilang.
Menurut Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP Surono atas laporan Rudi dengan bukti identitas kendaraan Honda Vario nopol AE 4594 VA warna merah yang digunakan tersangka melakukan aksinya akhirnya polisi melakukan pengejaran.
"Sepeda motor yang dipakai pelaku diketahui korban dan hasil penyelidikan nopol kendaraan atas nama Rahmad Faelani warga Ponorogo. Dan kita datang ke rumah Rahmad. Namun ketiga pelaku lainnya kabur ke Semarang dan akhirnya kita kejar di daerah Banyu Urip,Semarang," ungkap Surono.
Atas keterangan Rahmad ketiga pelaku kemudian ditemukan, para tersangka sempat melawan dan akhirnya dilumpuhkan dengan tembakan. Para tersangka kini sudah diamankan di Mapolres Kediri kota, setelah semalam perjalanan dari Semarang.
Tiga dari empat tersangka yang dihujani timah panas petugas antara lain Heri Jogja (44) pengintai aksi, John Korea (26) joki sepeda motor dan Andik (20) eksekutor pemecah kaca, ketiganya warga Ponorogo. Sedangkan satu tersangka menyerahkan diri, Rahmad Faelani (27) yang juga warga Ponorogo tidak mendapat tembakan petugas.
Pengungkapan kasus ini setelah sebelumnya pada Jumat (4/7), Rudi Sentosa (33) warga Jalan Sriwijaya Kota Kediri melapor ke polisi setelah menjadi korban pencurian dengan modus pecah kaca mobil.
Peristiwa bermula korban mengambil uang di Bank BCA sebesar Rp 50 juta. Kemudian korban memarkir mobilnya di sebuah cafe di Jalan S Parman Kelurahan Tinalan Kota Kediri. Sekitar setengah jam kemudian korban mendengar suara kaca mobilnya dipecah orang disertai bunyi alarm dari mobil. Korban langsung keluar dan melihat kaca mobil sebelah kiri telah pecah sementara uang sebesar 50 juta yang disimpan dalam tas kresek warna hitam telah hilang.
Menurut Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP Surono atas laporan Rudi dengan bukti identitas kendaraan Honda Vario nopol AE 4594 VA warna merah yang digunakan tersangka melakukan aksinya akhirnya polisi melakukan pengejaran.
"Sepeda motor yang dipakai pelaku diketahui korban dan hasil penyelidikan nopol kendaraan atas nama Rahmad Faelani warga Ponorogo. Dan kita datang ke rumah Rahmad. Namun ketiga pelaku lainnya kabur ke Semarang dan akhirnya kita kejar di daerah Banyu Urip,Semarang," ungkap Surono.
Atas keterangan Rahmad ketiga pelaku kemudian ditemukan, para tersangka sempat melawan dan akhirnya dilumpuhkan dengan tembakan. Para tersangka kini sudah diamankan di Mapolres Kediri kota, setelah semalam perjalanan dari Semarang.
[hhw]
Sabtu, 21 Juni 2014
Anak Bung Karno dari istri keempat deklarasi dukung Prabowo
Dalam deklarasi itu, juga hadir anak kedua mantan Presiden RI pertama, Soekarno dari Hartini, perempuan asal Ponorogo. Dia adalah Diyah Bayurini atau yang akrab disapa Bayu Soekarno. Hartini adalah istri keempat Soekarno.
Menurut Bayu, dukungannya kepada Prabowo - Hatta, yang berbeda dengan anak Presiden Soekarno yang lain, adalah pilihan politik baginya.
"Ini adalah pilihan politik saya. Jadi tidak ada istilah menentang keluarga, meskipun rata-rata mereka (anak-anak Soekarno yang lain) dari PDIP," ucap Bayu di sela deklarasi.
Bayu, yang juga salah satu Ketua Tim Penasehat Pemenangan Prabowo-Hatta itu menyampaikan, Prabowo memiliki visi dan misi yang sesuai dengan perjuangan Bung Karno (Soekarno), yaitu menjadikan Indonesia menjadi negara yang disegani bangsa asing. Mantan Danjen Kopassus itu, kata dia, sosok calon pemimpin yang berani mengembalikan harkat dan martabat bangsa di mata dunia.
"Ini sesuai dengan cita-cita luhur para pendiri bangsa. Kalau dulu para pendiri bangsa membuka pintu gerbang kemerdekaan, dan saat inilah, momentum bangsa ini untuk menggedorkan kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa," dalih Bayu.
Sementara itu, dalam deklarasi Barisan Nusantara Jaya itu, selain digelar doa bersama dan pembacaan ayat suci Al Quran, juga ada acara bagi-bagi pin, dan pagelaran seni dan budaya yang menceritakan kisah para pendiri bangsa merebut kemerdekaan.
Kamis, 29 Mei 2014
MK Anulir Undang-Undang Koperasi
JPNN.Com JAKARTA - Mahkamah
Konstitusi (MK) memutuskan membatalkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012
tentang Perkoperasian. Mahkamah berpendapat undang-undang tersebut
bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum
mengikat.
"UU Nomor 25 tahun 1992 tentang
Perkoperasian berlaku untuk sementara waktu sampai dengan terbentuknya
UU yang baru," kata Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva saat membacakan
amar putusan di Jakarta, Rabu (28/5).
Dalam pertimbangannya, Mahkamah menyebut
filosofi UU Perkoperasian ternyata tidak sesuai dengan hakikat susunan
perekonomian sebagai usaha bersama, dan berdasarkan asas kekeluargaan
yang termuat dalam Pasal 33 ayat (1) UUD 1945.
Menurut Anggota Majelis Hakim Maria
Farida Indrati, pengertian koperasi ternyata telah dielaborasi dalam
pasal-pasal lain di dalam UU 17/2012, sehingga di suatu sisi mereduksi
atau bahkan menegaskan hak dan kewajiban anggota dengan menjadikan
kewenangan pengawas terlalu luas.
"UU 17/2012 ini mengutamakan skema
permodalan materiil dan finansial yang mengesampingkan modal sosial yang
justru menjadi ciri fundamental koperasi sebagai suatu entitas khas
pelaku ekonomi berdasarkan UUD 1945," kata Hakim Maria saat membacakan
pertimbangan hukumnya.
Pada sisi lain, lanjut Maria, koperasi
menjadi sama dan tidak berbeda dengan perseroan terbatas, sehingga
kehilangan roh konstitusionalnya sebagai entitas pelaku ekonomi khas
bagi bangsa yang berfilosofi gotong-royong.
"Dengan demikian, menurut mahkamah,
permohonan pemohon hanya mengenai pasal tertentu, namun oleh karena
pasal tersebut mengandung materi muatan norma subtansial yang menjadi
jantung UU 17/2012, sehingga jika hanya pasal-pasal tersebut yang
dinyatakan bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai hukum
mengikat maka akan menjadikan pasal-pasal lain tidak dapat befungsi
lagi," sambung Maria.
Pengujian UU 17/2012 ini sebelumnya
diajukan oleh Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (GKPRI)
Provinsi Jawa Timur, Pusat Koperasi Unit Desa (PUSKUD) Jawa Timur, Pusat
Koperasi Wanita Jawa Timur (Puskowanjati, Pusat Koperasi An-nisa Jawa
Timur, Pusat Koperasi BUEKA Assakinah Jawa Timur, Gabungan Koperasi Susu
Indonesia, Agung Haryono, dan Mulyono.(flo/jpnn)
Rabu, 30 April 2014
Delapan Arca di Pendapa Kabupaten Ponorogo Raib
TEMPO.CO, Ponorogo
- Delapan benda purbakala di Pendapa Pemerintah Kabupaten Ponorogo,
Jawa Timur, hilang. Benda purbakala yang hilang itu terdiri atas tiga
fragmen arca, yaitu arca Nandi, arca Agastya, dan arca Ganesha, serta
dua batu candi. Benda-benda itu merupakan bagian dari 25 obyek purbakala
yang masuk BPCB sejak 2001.
Raibnya benda yang mayoritas berupa fragmen arca peninggalan masa klasik Jawa Timur abad X-XV ini diduga karena minimnya perhatian pemerintah setempat. “Mereka (Pemkab Ponorogo) mungkin tidak tahu kalau obyek-obyek itu tetap memiliki nilai sejarah meski bentuknya sudah tidak utuh lagi,” kata Rizki Susantini, arkeolog dari Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, saat dihubungi Tempo, Senin, 24 Februari 2014.
Arca-arca itu diketahui hilang saat BPCB mendata ulang jumlah obyek purbakala di Pendapa Kabupaten Ponorogo. Saat didata, hanya tersisa 17 benda. Mengetahui hal ini, arkeolog yang datang ke Ponorogo dua pekan lalu mengkonfirmasi ke Bagian Umum Pemkab Ponorogo. “Bagian Umum tidak tahu-menahu. Hilangnya delapan fragmen ini bisa diambil orang atau dialihkan karena dianggap sudah tidak memiliki nilai sejarah,” kata Rizki. BPCB berharap Pemkab Ponorogo mencari delapan benda purbakala yang hilang itu.
Kepala Subbagian Rumah Tangga Bagian Umum Pemkab Ponorogo Edy Sucipto berjanji akan terus mencari delapan benda bersejarah yang hilang. Beberapa hari lalu, koordinasi dengan satuan kerja yang bertugas membersihkan lingkungan sekretariat pemerintah setempat telah dijalankan. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil. “Coba konfirmasi ke Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga yang lebih mengerti tentang benda-benda bersejarah di sini,” ujar Edy.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Ponorogo Sapto Jatmiko tak yakin delapan benda purbakala itu benar-benar hilang karena belum menerima laporan tertulis dari BPCB. “Apakah hilang, ketlisut, atau salah verifikasinya, kami belum bisa memastikan.”
Raibnya benda yang mayoritas berupa fragmen arca peninggalan masa klasik Jawa Timur abad X-XV ini diduga karena minimnya perhatian pemerintah setempat. “Mereka (Pemkab Ponorogo) mungkin tidak tahu kalau obyek-obyek itu tetap memiliki nilai sejarah meski bentuknya sudah tidak utuh lagi,” kata Rizki Susantini, arkeolog dari Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, saat dihubungi Tempo, Senin, 24 Februari 2014.
Arca-arca itu diketahui hilang saat BPCB mendata ulang jumlah obyek purbakala di Pendapa Kabupaten Ponorogo. Saat didata, hanya tersisa 17 benda. Mengetahui hal ini, arkeolog yang datang ke Ponorogo dua pekan lalu mengkonfirmasi ke Bagian Umum Pemkab Ponorogo. “Bagian Umum tidak tahu-menahu. Hilangnya delapan fragmen ini bisa diambil orang atau dialihkan karena dianggap sudah tidak memiliki nilai sejarah,” kata Rizki. BPCB berharap Pemkab Ponorogo mencari delapan benda purbakala yang hilang itu.
Kepala Subbagian Rumah Tangga Bagian Umum Pemkab Ponorogo Edy Sucipto berjanji akan terus mencari delapan benda bersejarah yang hilang. Beberapa hari lalu, koordinasi dengan satuan kerja yang bertugas membersihkan lingkungan sekretariat pemerintah setempat telah dijalankan. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil. “Coba konfirmasi ke Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga yang lebih mengerti tentang benda-benda bersejarah di sini,” ujar Edy.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Ponorogo Sapto Jatmiko tak yakin delapan benda purbakala itu benar-benar hilang karena belum menerima laporan tertulis dari BPCB. “Apakah hilang, ketlisut, atau salah verifikasinya, kami belum bisa memastikan.”
Kamis, 06 Februari 2014
Selasa, 28 Januari 2014
Langgar Kode Etik, Seluruh Hakim Pengadilan Agama Ponorogo Dihukum
Andi Saputra - detikNews
Jakarta - Kecuali ketua pengadilan, seluruh hakim di
Pengadilan Agama (PA) Ponorogo dihukum karena melanggar kode etik.
Hukuman Mahkamah Agung (MA) ini juga dijatuhkan dalam hukuman disiplin
periode Oktober-Desember 2013.
Seperti dilansir website MA, Selasa (28/1/2014), kesebelas hakim tersebut dihukum disiplin berupa teguran lisan. Hukuman ini sesuai Peraturan Bersama Komisi Yudisial (KY)-MA tentang Panduan Penegakan Kode Etik dan Perilaku Hakim. Tidak dijelaskan dalam hukuman tersebut apa yang dilanggar oleh mereka. Kesebelas orang tersebut adalah:
1. Dra Hj At Khy MH (hakim dan Wakil Ketua PA)
2. Drs Prn MHum (hakim)
3. Drs Amd SH MHum (hakim)
4. Lkm Abd SH MH (hakim)
5. Drs M Ars SH (hakim)
6. Drs HM Yz Alf SH (hakim)
7. Dra Snr SH (hakim)
8. Drs Akh Zl MHum (hakim)
9. Drs Jrm Arf (hakim)
10. Drs Mry (hakim)
11. Drs Mnl Ihw (hakim)
Total hukuman periode Oktober-Desember 2013 sebanyak 23 orang hakim dan 1 calon hakim dan sisanya PNS. Masuk dalam daftar hukuman tersebut Ketua PN Tnd, Jn Plyn SH MH dengan hukuman pernyataan tidak puas secara tertulis.
Masuk juga dalam daftar hukuman yaitu hukuman pemecatan yang dijatuhkan kepada hakim PN Jombang Vica Natalia dan hakim PN Binjai Raja Lumban Tobing.
Gedung Mahkamah Agung (ari saputra/detikcom) |
Seperti dilansir website MA, Selasa (28/1/2014), kesebelas hakim tersebut dihukum disiplin berupa teguran lisan. Hukuman ini sesuai Peraturan Bersama Komisi Yudisial (KY)-MA tentang Panduan Penegakan Kode Etik dan Perilaku Hakim. Tidak dijelaskan dalam hukuman tersebut apa yang dilanggar oleh mereka. Kesebelas orang tersebut adalah:
1. Dra Hj At Khy MH (hakim dan Wakil Ketua PA)
2. Drs Prn MHum (hakim)
3. Drs Amd SH MHum (hakim)
4. Lkm Abd SH MH (hakim)
5. Drs M Ars SH (hakim)
6. Drs HM Yz Alf SH (hakim)
7. Dra Snr SH (hakim)
8. Drs Akh Zl MHum (hakim)
9. Drs Jrm Arf (hakim)
10. Drs Mry (hakim)
11. Drs Mnl Ihw (hakim)
Total hukuman periode Oktober-Desember 2013 sebanyak 23 orang hakim dan 1 calon hakim dan sisanya PNS. Masuk dalam daftar hukuman tersebut Ketua PN Tnd, Jn Plyn SH MH dengan hukuman pernyataan tidak puas secara tertulis.
Masuk juga dalam daftar hukuman yaitu hukuman pemecatan yang dijatuhkan kepada hakim PN Jombang Vica Natalia dan hakim PN Binjai Raja Lumban Tobing.
Langganan:
Postingan (Atom)